KONSEP DASAR
Dalam
menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan menghadapi era
globalisasi, perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta dapat
mengantisipasi perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal
ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang
menjalankan kegiatan/beroperasi secara effisien, ekonomis dan produktif
yang mampu memenangkan persaingan. Salah satu unsur yang penting dalam
memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa
mengorbankan mutu. Maka tidak berlebihan apabila dikatakan para manager
perlu memahami dengan benar masalah yang berkaitan dengan pembiayaan
terutama mengenali perilaku biaya.
Penggolongan
biaya sesuai dengan perilaku biaya merupakan faktor kunci yang sangat
penting didalam menaksir biaya masa depan dan bermanfaat untuk
pengambilan keputusan. Pembahasan mengenai perilaku biaya umumnya
dihubungkan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan suatu
biaya. Terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi perilaku biaya.
Setiap faktor saling berkaitan antara faktor yang satu dengan yang
lainnya. Salah satu ketiga faktor tersebut adalah Pengaruh perubahan
volume kegiatan terhadap biaya, yang mana faktor tersebut didasari atas
pengaruh perubahan volume terhadap biaya yang terdiri dari biaya tetap,
biaya variable dan biaya semivariabel.
Selain
faktor tersebut diatas, sebenarnya masih banyak faktor yang lain
mempengaruhi perilaku biaya. Faktor ini dapat berasal dari internal
organisasi dan ekstemal organisasi. Seperti : kebijaksanaan pemerintah
dibidang ekonomi dan politik, tingkat inflasi dan deflasi perubahan
pasar dan persaingan serta lainnya. Pendekatan tradisional dalam
menaksir biaya hanya mempertimbangkan satu titik kemungkinan sehingga
dalam menyusun anggaran fleksibel dengan menggunakan rumus
Penaksiran
atau prediksi biaya masa depan dipengaruhi oleh berbagai faktor dan
mengandung unsur ketidak pastian (uncertainly) dan probalitas. Hal ini
disebabkan karena penaksiran biaya seringkali tidak dapat
mengantisipasikan semua faktor dan memperoleh informasi masa depan yang
lengkap. Oleh karena itu di dalamnya anggaran biaya hendaknya dimasukkan
unsur ketidakpastian kedalam rumus tleksibel sehingga rumusnya adalah :
Y = a+b (x) + U
Dalam hal ini :
Y = Total biaya dianggarkan
a = Total biaya tetap
b = Biaya variabel per unit
x = Tingkat kegiatan atau volume aktivitas
u = Ketidak pastian
Penggolongan
biaya ini bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan
pengendalian biaya. Atas dasar pengaruh perubahan volume terhadap biaya,
biaya dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :
1. Biaya tetap (Fix Cost)
2. Biaya variable (Variabel Cost)
3. Biaya semivariabel
1. Biaya tetap
Biaya
tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas dengan
tingkatan tertentu. Sedangkan biaya tetap per satuan (unit cost) berubah
berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi
volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volumen
kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Contoh : biaya overhead, biaya
pemasaran tetap, dll.
Tingkatan
kekonstanan total biaya tetap terbatas dalam jangka kapasitas (range of
capacity) yang merupakan daerah kapasitas di dalam mana manajemen
melaksanakan kegiatan sehingga jarak tersebut dinamakan juga jarak
relevan (relevant range). Tingkatan kapasitas di luar jarak relevan
dapat mengakibatkan jumlah total biaya tetap berubah. Dihubungkan dengan
karakteristik biaya terhadap keluarannya, biaya tetap dapat digolongkan
menjadi dua yaitu : • biaya tetap discreationary,
• biaya tetap committed.
Biaya tetap discretionary adalah
biaya tetap yang besarnya ditentukan oleh kebijaksanaan manajemen
puncak setelah mempertimbangkan program dan cara-cara pelaksanaan
program yang bersangkutan, misalnya biaya tetap untuk : penelitian dan
pengembangan, pendidikan dan latihan karyawan, serta promosi dan
advertensi. Sedangkan Biaya tetap committed adalah biaya tetap
yang terjadi dalam rangka mempertahankan kapasitas atau kemampuan
perusahaan beroperasi dalam kegiatan produksi, pemasaran, dan
administrasi. Seperti : depresiasi, asuransi, gaji pejabat kunci.
2. Biaya Variabel
Biaya
variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin
besar pula jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan
semakin rendah pula jumlah total biaya variabel. Sedangkan biaya
variabel per satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan,
jadi biaya satuan konstan. Contoh : biaya bahan baku , biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dll.
Untuk
kepentingan perencanaan, biaya variabel dapat dibedakan dalam dua
tipe, yaitu Engineered Variable Cost dan Discretionary Variable Cost.
· Engineered Variable Cost (true variable cost)
Engineered
cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran
kegiatan tertentu. Hampir semua biaya variabel merupakan engineered
cost. Engineered variable cost merupakan biaya yang antara masukan
dengan keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. jika masukan
(biaya) berubah maka keluaran akan berubah sebanding dengan perubahan
masukan tersebut, begitu juga sebaiknya jika keluarannya yang berubah.
Contoh Engineered variable cost adalah biaya bahan baku
· Discretionary Variable Cost (step variable cost)
Merupakan
biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan erat
namun tidak nyata (artifisial). jika keluaran berubah maka masukan
akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Namun
jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah dengan adanya
perubahan masukan tersebut. Dengan kata lain biaya ini merupakan
biaya variabel yang perilakunya tidak murni atau nyata, seperti
pengertian variabel. Perubahannya bertingkat, untuk dapat berubah
dibutuhkan perubahan volume yang besar. Contoh dari jenis biaya ini
adalah biaya iklan dan biaya tenaga kerja langsung.
3. Biaya Semi Variabel
Biaya
semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan
perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak
sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total
biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total
biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional). Sedangkan
biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan
tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya
satuan. Contohnya adalah : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon, dll.
Untuk
tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka
biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel. Pendekatan dan Metode yang dapat digunakan untuk memisahkan
biaya semi variable adalah :
a. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (high and low point method)
b. Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method)
c. Metode garis regresi (regression line method)
a. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (high and low point method)
Metode
Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method) adalah
metode yang memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode
tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi
dengan titik terendah. Metode titik tertinggi dan terendah memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keunggulannya
adalah Metode ini sangat sederhana sehingga mudah dihitung dan dipakai.
Sedangkan Kelemahannya adalah Kurang teliti dan cermat, karena hanya
didasarkan pada dua tingkatan kapasitas yang ekstrim, yaitu tertinggi
dan terendah, tingkatan kapasitas yang lain tidak dipertimbangkan.
Perbedaan
antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan
kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga persamaan Y = a + b (x)
dapat ditentukan. Adapun langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan
biaya tetap dengan metode titik tertinggi dan terendah (high and low
point method) adalah :
· Menentukan biaya variabel satuan = b
Biaya pada titik tertinggi Yt = a + bxt
Biaya pada titik terendah Yr = a + bxr
Perbedaan Yt – Yr = bxt – bxr
Jadi : b (xt – xr) = Yt - Yr
dimana : Yt = jumlah biaya pada titik tertinggi
Yr = jumlah biaya pada titik terendah
a = jumlah total biaya tetap
xt = kapasitas tertinggi
xr = kapasitas terendah
· Menentukan Besamya Total Biaya Tetap = a
Total biaya tetap pada a
dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya pada titik
terendah, dengan rumus : Pada titik tertinggi adalah : a = Yt – bxt
Pada titik terendah adalah : a = Yr – bxr
· Menentukan besamya Anggaran Fleksibel
Setelah b dan a dapat ditentukan, maka besamya persamaan atau rumus biaya dengan anggaran fleksibel adalah : Y=a+b x
Contoh : Berikut data kegiatan biaya reparasi dan pemeliharaan PT Mustika tahun 2003
Bulan Ke
|
Biaya Reparasi & Pemeliharaan
|
Jam Mesin
|
1
|
750.000
|
6.000
|
2
|
715.000
|
5.500
|
3
|
530.000
|
4.250
|
4
|
600.000
|
4.000
|
5
|
600.000
|
4.500
|
6
|
875.000
|
7.000
|
7
|
800.000
|
6.000
|
8
|
1.000.000
|
8.000
|
9
|
800.000
|
6.000
|
10
|
750.000
|
6.000
|
11
|
550.000
|
4.500
|
12
|
600.000
|
4.500
|
8.570.000
|
66.250
|
Tabel. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada Tingkat Kegiatan Tertinggi dan Terendah
Bia Reparasi & Pemeliharaan pd Tingkat Kegia tan Tertinggi dan Terendah | |||
Tertinggi
|
Terendah
|
Selisih
| |
Jumlah Jam Mesin
|
8.000
|
4.000
|
4.000
|
Biaya Repr & Pemelhr.
|
Rp. 1.000.000
|
Rp. 600.000
|
Rp. 400.000
|
Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100 per jam mesin
Perhitungan unsur biaya tetap dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. Perhitungan Unsur Biaya Tetap
Titik Kegiatan Tertinggi |
Titik Kegiatan Terendah
| |
Biaya Reparasi dan pemeliharaan
|
Rp. 1000.000
|
Rp. 600.000
|
Rp. 100 x 8.000
|
800.000
| |
Rp. 100 x 4.000
|
Rp. 400.000
| |
Biaya Reparasi & Pemeliharaan tetap
|
Rp. 200.000
|
Rp. 200.000
|
Fungsi
biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dinyatakan secara matematis,
berbentuk fungsi linier yakni : Y = 200.000 + 100x
b. Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method)
Metode
grafik statistikal (statistical scattergraph method) adalah metode
pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya
setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah
titik-titik biaya tersebut. Metode ini memiliki keunggulan dan
kelemahan.
Keunggulan
metode ini dibanding metode titik tertinggi dan terendah serta metode
biaya bersiap, metode grafik statistik lebih teliti karena semua n atau
bulan telah diperhitungkan.
Sedangkan
kelemahan Metode grafik statistik adalah kurang ilmiah karena penarikan
garis B dapat berbeda antara orang tertentu dibandingkan orang lain,
atau oleh orang tertentu tetapi waktunya berbeda, meskipun dengan
menggunakan data kapasitas clan biaya yang sarna, jadi sifatnya
subyektif. Adapun langkah-langkah di dalam pembuatan grafik statistikal
adalah :
· Membuat
denah atau grafik statistical, Garis tegak lurus atau vertikal disebut
sumbu Y menunjukkan tingkatan besamya biaya, garis mendatar atau
horizontal disebut sumbu X menunjukkan tingkatan kapasitas atau
kegiatan.
· Memasukkan
biaya setiap bulan pada grafik statistikal Biaya per bulan digambarkan
pada grafik sesuai dengan besarnya dan tingkatan kegiatan.
· Ditarik
garis B atau biaya. Dan semua titik-titik biaya ditarik garis lurus
melewati ditengah titik-titik tersebut sampai memotong sumbu Y, garis
tersebut garis B atau total biaya.
· Menentukan
besamya total biaya tetap atau a Perpotongan garis b atau biaya dengan
sumbu y dianggap atau menujukkan besamya total biaya tetap atau a,
perpotongan dengan sumbu y ditarik garis ke kanan secara horizontal atau
mendatar adalah garis a menunjukkan total biaya tetap.
· Menentukan besamya biaya variabel satuan atau b Besarnya biaya variable, satuan adalah : b = Y – an atau b = Y – a x. Biaya variabel satuan menunjukkan kemiringan atau slope grafik B atau total biaya.
· Menentukan
persamaan anggaran fleksibel, Setelah a dan b diketahui, dapat disusun
persamaan anggaran fleksibel per bulan atau per tahun, yaitu y = a + bx
Keterangan:
1. Besarnya biaya tetap per bulan atau a = Rp. 12.500
Besarnya biaya tetap per tahun = Rp. 12.500 x 12 = Rp. 150.000
2. Biaya variabel satuan atau b adalah :
b = Y – an = Rp. 480.000 – Rp. 150.000 = Rp. 13,75 per jam mesin x 240.000 jam mesin
atau b = Y – a = Rp. 40.000 – Rp. 12.500 = Rp. 13,75 per jam mesin x 2.000 jam mesin
3. Persamaan anggaran fleksibel adalah :
Per bulan Y = a + bx = Rp. 12.500 + Rp. 13,75 x
Per tahun Y = a (12) + bx = Rp. 150.000 + Rp. 13,75 x
c. Metode Kuadrat Terkecil ( Least Squares Method )
Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx,
dimana y merupakan variable tidak bebas (dependent variable), yaitu
variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan. Contoh biaya semi variable adalah biaya listrik dan biaya pemeliharaan dll.
Metode
ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelebihan dari Least Square
Method adalah metode ini dapat menghasilkan persamaan biaya yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Serta tidak ada data biaya yang
tidak digunakan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah Kesulitan
apabila dalam perhitungannya digunakan secara manual. Serta penggunaan
awam cenderung tidak mau susah-susah menghitungnya.
Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
b=n ∑(xy) - ∑x ∑ y
|
a= ∑y -b(∑x)
| |
n ∑x2 - (∑x)2
|
N
|
Contoh Perhitungan metode Kuadrad terkecil ( Least Squares Method ):
Bulan ke-
|
Biaya reparasi dan pemeliharaan (Rp.1000)
|
Jam Mesin
| ||
y.
|
x.
|
xy.
|
x2
| |
1
|
750
|
6000
|
4500000000
|
36000000
|
2
|
715
|
5500
|
3932500000
|
30250000
|
3
|
530
|
4000
|
2120000000
|
16000000
|
4
|
600
|
4000
|
2400000000
|
16000000
|
5
|
600
|
4500
|
2700000000
|
20250000
|
6
|
875
|
7000
|
6125000000
|
49000000
|
7
|
800
|
6000
|
4800000000
|
36000000
|
8
|
1000
|
8000
|
8000000
|
64000000
|
9
|
800
|
6000
|
4800000000
|
36000000
|
10
|
750
|
6000
|
4500000000
|
36000000
|
11
|
550
|
4500
|
2475000000
|
20250000
|
12
|
600
|
4500
|
2700000000
|
20250000
|
∑y
|
∑x.
|
∑xy.
|
∑x2
| |
8570000
|
66000
|
41060500000
|
380000000
|
b = 12 x 41.060.500.000 – 66.000. x 8570000 =
12 x 380.000.000 – (66.000)2
a = 8.570.000 – b x 66.000 =
12
Jadi biaya reaparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari
Biaya variable = Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000)
Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan
Atau fungsi linier biaya tersebut adalah :
Y = 79.270 + 115x
4 comments
Click here for commentsmaaf,ijin kopas buat tugas.
ReplyHalo.. Boleh saya minta sumber referensi buku nya? Untuk keperluan penelitian skripsi.. terimakasih sebelumnya
mohon dijawab
ReplyUntuk 36.000.000 dapat dri mana ya? Trims
ReplyHaii..para pecinta korea..buat kamu yang suka bangetss nonton drama korea nieee ... download apk MYDRAKOR di playstore atau di appstore di handpone kalian... di jamin ngak bakalan nyesel deckh.. karan apa di aplikasi tersebut terdapat banyak sekali film drama korea tentunya akan membuat anda baper... dan disana juga banyak film drama korea terbaru lockh..... ayo buruan install apk nya sekarang juga di handpone kalian ...selain bisa nonton bisa download juga lockhhhhh.... selamat nonton dan menikmati film drama korea ya gaesy.......
Replyhttps://play.google.com/store/apps/developer?id=MyDrakor
Mari Berkomentar ConversionConversion EmoticonEmoticon